Besaran dan Turunan

Koordinat Cartesius

Provinsi Sumatra Utara

Diposting oleh On 00:56

Lambang Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com

Sejarah
Sumatera Utara lahir tanggal 15 April 1948 dengan wilayah mencakup tiga keresidenan, yaitu, Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli. Ibu kotanya waktu itu belum di Medan, melainkan di Kutaraja, sekarang Banda Aceh. Pada abad 16, di Tapanuli muncul suatu kerajaan yang didirikan oleh keturunan Sisingamangaraja, yaitu Kerajaan Batak. Kerajaan ini kemudian mencakup seluruh Tapanuli, sampai ke Angloka, Mandailing, dan Dairi. Sementara itu, di daerah pesisir timur Sumatera Utara terdapat sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Aru. Wilayahnya meliputi daerah yang sangat luas, dari perbatasan Aceh sampai ke muara sungai Barumun, meliputi daerah Langkat, Deli Serdang, Asahan, dan Labuhan Batu. Pada era RIS, identitas Sumatera Utara hilang karena wilayahnya masuk dalam Negara Sumatera Timur. Pada tanggal 15 Agustus 1950, pasca kembalinya RI dari bentuk RIS ke NKRI, provinsi Sumatera Utara kembali terbentuk dengan wilayah mencakup tiga keresidenan, yaitu, Aceh, Sumatera Timur, dan Tapanuli dengan Medan ditetapkan sebagai Ibukotanya.

Gubernur definitif pertamanya adalah A. Hakim yang kemudian pada tahun 1953 diganti oleh Mr. S.M. Amin. Pada tahun 1956, Aceh berdiri sendiri sebagai provinsi, dengan demikian wilayah Sumatera Utara hanya mencakup wilayah Sumatera Timur dan Tapanuli. Kondisi wilayah ini tetap sampai sekarang. Pada tahun 1956 ini SM. Amin diganti oleh St. Kumala Pontas yang menjabat gubernur sampai tahun 1960.

Geografi
Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°- 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km².
Peta Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com
Sumatra Utara pada dasarnya dapat dibagi atas:
  • Pesisir Timur
  • Pegunungan Bukit Barisan.
  • Pesisir Barat.
  • Kepulauan Nias.

Pesisir timur merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Di daerah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini ada beberapa dataran tinggi yang merupakan kantong-kantong konsentrasi penduduk. Tetapi jumlah hunian penduduk paling padat berada di daerah Timur provinsi ini. Daerah di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir juga menjadi tempat tinggal penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini. Pesisir barat biasa dikenal sebagai daerah Tapanuli.

Baca Juga:

Kependudukan
Sumatera Utara merupakan provinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk (SP) 1990 penduduk Sumatera Utara pada tanggal 31 Oktober 1990 (hari sensus) berjumlah 10,81 juta jiwa, dan pada tahun 2002, jumlah penduduk Sumatera Utara adalah seramai 11,85 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara pada tahun 1990 adalah 143 jiwa per km² dan pada tahun 2002 meningkat menjadi 165 jiwa per km², sedangkan kadar peningkatan pertumbuhan penduduk Sumatera Utara selama kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 1,20 persen per tahun.

 Suku bangsa
Sumatera Utara merupakan provinsi multietnis dengan Batak, Nias, dan Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir timur Sumatera Utara, pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai barat dari Barus hingga Natal, banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau Toba, banyak dihuni oleh Suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku Nias berada di kepulauan sebelah barat. Sejak dibukanya perkebunan tembakau di Sumatera Timur, pemerintah kolonial Hindia Belanda banyak mendatangkan kuli kontrak yang dipekerjakan di perkebunan. Pendatang tersebut kebanyakan berasal dari etnis Jawa dan Tionghoa. 

Pusat penyebaran suku-suku di Sumatra Utara, sebagai berikut :
  • Suku Melayu Deli dominan Pesisir Timur, terutama di kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Langkat
  • Suku Batak Karo dominan Kabupaten Karo
  • Suku Batak Toba dominan Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir
  • Suku Batak Pesisir dominan Tapanuli Tengah, Kota Sibolga
  • Suku Batak Mandailing/Angkola dominan Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan Mandailing Natal
  • Suku Batak Simalungun dominan Kabupaten Simalungun
  • Suku Batak Pakpak dominan Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat
  • Suku Nias dominan Pulau Nias
  • Suku Minangkabau dominan Kota Medan, Pesisir barat
  • Suku Aceh dominan Kota Medan
  • Suku Jawa dominan Pesisir Timur & Barat
  • Suku Tionghoa dominan Perkotaan pesisir Timur & Barat.
 Bahasa
Pada dasarnya, bahasa yang dipergunakan secara luas adalah bahasa Indonesia. Suku Melayu Deli mayoritas menuturkan bahasa Indonesia karena kedekatan bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia. Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara, Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu Dialek “O” begitu juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di kabupaten Langkat masih menggunakan bahasa Melayu Dialek “E” yang sering juga disebut bahasa Maya-maya. Masih banyak keturunan Jawa Kontrak (Jadel - Jawa Deli) yang menuturkan bahasa Jawa. 

Di kawasan perkotaan, suku Tionghoa lazim menuturkan bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, suku Batak menuturkan bahasa Batak yang terbagi atas 4 logat (Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh suku Nias. Sedangkan orang-orang. pesisir Pantai Barat Sumut, seperti Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah serta Aceh Singkil dan Natal Madina menggunakan Bahasa Pesisir.

 Agama
Agama utama di Sumatra Utara adalah:
  • Agama Islam terutama dipeluk oleh suku Melayu, Pesisir, Minangkabau,Jawa, Aceh, suku Batak Mandailing, sebagian Batak Karo, Simalungun dan Pakpak
  • Agama Kristen (Protestan dan Katolik) terutama dipeluk oleh suku Batak Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Mandailing dan Nias
  • Agama Hindu terutama dipeluk oleh suku Tamil di perkotaan
  • Agama Buddha terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • Konghucu terutama dipeluk oleh suku Peranakan di perkotaan
  • Parmalim: dipeluk oleh sebagian suku Batak yang berpusat di Huta Tinggi
  • Animisme: masih ada dipeluk oleh suku Batak, yaitu Pelebegu Parhabonaron dan kepercayaan sejenisnya
Pendidikan
Pada tahun 2005 jumlah anak yang putus sekolah di Sumut mencapai 1.238.437 orang, sementara jumlah siswa miskin mencapai 8.452.054 orang. Dari total APBD 2006 yang berjumlah Rp 2.204.084.729.000, untuk pendidikan sebesar Rp 139.744.257.000, termasuk dalam pos ini anggaran untuk bidang kebudayaan. Jumlah total kelulusan siswa yang ikut Ujian Nasional pada tahun 2005 mencapai 87,65 persen atau 335.342 siswa dari 382.587 siswa tingkat SMP/SMA/SMK sederajat peserta UN . Sedangkan 12,35 persen siswa yang tidak lulus itu berjumlah 47.245 siswa.

Pemerintahan
 Kabupaten di Sumatera Utara
Daftar kabupaten di Sumatera Utara antara lain:
  • Kabupaten Asahan dengan ibukota Kisaran
  • Kabupaten Batubara dengan ibukota Limapuluh
  • Kabupaten Dairi dengan ibukota Sidikalang
  • Kabupaten Deli Serdang dengan ibukota Lubuk Pakam
  • Kabupaten Humbang Hasundutan dengan ibukota Dolok Sanggul
  • Kabupaten Karo dengan ibukota Kabanjahe
  • Kabupaten Labuhanbatu dengan ibukota Rantau Prapat
  • Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan ibukota Kota Pinang
  • Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan ibukota Aek Kanopan
  • Kabupaten Langkat dengan ibukota Stabat
  • Kabupaten Mandailing Natal dengan ibukota Panyabungan
  • Kabupaten Nias dengan ibukota Gunung Sitoli
  • Kabupaten Nias Barat dengan ibukota Lahomi
  • Kabupaten Nias Selatan dengan ibukota Teluk Dalam
  • Kabupaten Nias Utara dengan ibukota Lotu
  • Kabupaten Padang dengan ibukota Lawas Sibuhuan
  • Kabupaten Padang Lawas Utara dengan ibukota Gunung Tua
  • Kabupaten Pakpak Bharatdengan ibukota Salak
  • Kabupaten Samosir dengan ibukota Pangururan
  • Kabupaten Serdang Bedagai dengan ibukota Sei Rampah
  • Kabupaten Simalungun dengan ibukota Raya
  • Kabupaten Tapanuli Selatan dengan ibukota Sipirok
  • Kabupaten Tapanuli Tengah dengan ibukota Pandan
  • Kabupaten Tapanuli Utara dengan ibukota Tarutung
  • Kabupaten Toba Samosir dengan ibukota Balige
Daftar kota di Sumatera Utara antara lain:
  • Kota Binjai
  • Kota Gunungsitoli
  • Kota Medan
  • Kota Padangsidempuan
  • Kota Pematangsiantar
  • Kota Sibolga
  • Kota Tanjungbalai
  • Kota Tebing Tinggi
Pusat pemerintahan Sumatera Utara terletak di kota Medan. Sebelumnya, Sumatera Utara termasuk ke dalam Provinsi Sumatra sesaat Indonesia merdeka pada tahun 1945. Tahun 1950. Provinsi Sumatera Utara dibentuk meliputi sebagian Aceh. Tahun 1956, Aceh dipisahkan menjadi Daerah Otonom dari Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Utara dibagi kepada 25 kabupaten, 8 Kota (dahulu kotamadya), 325 kecamatan, dan 5.456 kelurahan/desa.

 Pemekaran daerah
Dengan dimekarkannya kembali Kabupaten Tapanuli Selatan, maka provinsi ini memiliki kabupaten baru, yaitu Kabupaten Padang Lawas yang beribukota di Sibuhuan dengan dasar hukum UURI No. 38/2007 dan Kabupaten Padang Lawas Utara yang beribukota di Gunung Tua dengan dasar hukum UURI No. 37/2007. Pulau Nias diwacanakan akan dimekarkan kembali, yaitu dengan membentuk Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat, dan Kota Gunung Sitoli

 Daftar gubernur
Daftar gubernur yang pernah menjabat Sumatera Utara diantaranya:
  • Sutan Muhammad Amin Nasution masa jabatan 8 Juni 1948 - 01 Des 1948
  • Ferdinand Lumban Tobing masa jabatan 01 Des 1948 - 31 Jan 1950
  • Sarimin Reksodiharjo masa jabatan 14 Agust 1950 - 25 Jan 1951
  • Abdul Hakim masa jabatan 25 Jan 1951 - 23 Okt 1953
  • Sutan Muhammad Amin Nasution masa jabatan 23 Okt 1953 - 12 Mar 1956
  • Sutan Kumala Pontas masa jabatan 18 Mar 1956 - 01 Apr 1960
  • Raja Djundjungan Lubis masa jabatan 01 Apr 1960 - 05 Apr 1963
  • Eny Karim masa jabatan 08 Apr 1963 - 15 Jul 1963
  • Ulung Sitepu masa jabatan 15 Jul 1963 - 16 Nov 1965
  • PR. Telaumbanua masa jabatan 16 Nov 1965 - 31 Mar 1967
  • Marah Halim Harahap masa jabatan 31 Mar1967 - 13 Jun 1983
  • Edward Waldemar. P Tambunan masa jabatan 12 Jun 1978 - 13 Jun 1983
  • Kaharuddin Nasution masa jabatan 13 Jun 1983 - 13 Jun 1988
  • Raja Inal Siregar masa jabatan 13 Jun 1988 - 15 Jun 1998
  • Tengku Rizal Nurdin masa jabatan 15 Jun 1998 - 05 Sep 2005
  • Rudolf Pardede masa jabatan 10 Mar 2006 - 16 Jun 2008
  • Syamsul Arifin masa jabatan 16 Jun 2008.
Wakil Gubernur 15 Juni 1998 - 10 Maret 2006 oleh Rudolf  Pardede 16 Juni 2008 Gatot Pudjo Nugroho.

Perekonomian
Sumatera Utara kaya akan sumber daya alam berupa gas alam di daerah Tandam, Binjai dan minyak bumi di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat yang telah dieksplorasi sejak zaman Hindia Belanda. Selain itu di Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan juga terdapat PT Inalum yang bergerak di bidang penambangan bijih dan peleburan aluminium yang merupakan satu-satunya di Asia Tenggara. Sungai-sungai yang berhulu di pegunungan sekitar Danau Toba juga merupakan sumber daya alam yang cukup berpotensi untuk dieksploitasi menjadi sumber daya pembangkit listrik tenaga air. PLTA Asahan yang merupakan PLTA terbesar di Sumatra terdapat di Kabupaten Toba Samosir. Selain itu, di kawasan pegunungan terdapat banyak sekali titik-titik panas geotermal yang sangat berpotensi dikembangkan sebagai sumber energi panas maupun uap yang selanjutnya dapat ditransformasikan menjadi energi listrik.

Provinsi ini juga tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. BUMN Perkebunan yang arealnya terdapat di Sumatera Utara, antara lain PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II), PTPN III dan PTPN IV. Selain itu Sumatera Utara juga tersohor karena luas perkebunannya. Hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta maupun negara. Sumatera Utara menghasilkan karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, dan Tapanuli Selatan. 

Untuk sektor Perbankan selain bank umum nasional, bank pemerintah serta bank internasional, saat ini di Sumut terdapat 61 unit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan 7 Bank Perkreditan Rakyat Syariaf (BPRS) di Sumatera Utara. Data dari Bank Indonesia menunjukkan, Pada Januari 2006, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang diserap BPR mencapai Rp 253.366.627.000 dan kredit mencapai Rp 260.152.445.000. Sedangkan aktiva (aset) menapai Rp 340.880.837.000. 17 Sektor pertambangan ada tiga perusahaan tambang terkemuka di Sumatra Utara yaitu: Sorikmas Mining (SMM), Newmont Horas Nauli (PTNHN), dan Dairi Prima Mineral.

 Sarana dan prasarana
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Utara juga sudah membangun berbagai prasarana dan infrastruktur untuk memperlancar perdagangan baik antarkabupaten maupun antarprovinsi. Sektor swasta juga terlibat dengan mendirikan berbagai properti untuk perdagangan, perkantoran, hotel dan lainlain. Tentu saja sektor lain, seperti koperasi, pertambangan dan energi, industri, pariwisata, pos dan telekomunikasi, transmigrasi, dan sektor sosial kemasyarakatan juga ikut dikembangkan. Untuk memudahkan koordinasi pembangunan, maka Sumatra Utara dibagi ke dalam empat wilayah pembangunan.

 Transportasi
Di Sumatera Utara terdapat 2.098,05 kilometer jalan negara, yang tergolong mantap hanya 1.095,70 kilometer atau 52,22 persen dan 418,60 kilometer atau 19,95 persen dalam keadaan sedang, selebihnya dalam keadaan rusak. Sementara dari 2.752,41 kilometer jalan Provinsi, yang dalam keadaan mantap panjangnya 1.237,60 kilometer atau 44,96 persen, sementara yang dalam keadaan sedang 558,46 kilometer atau 20,29 persen. Halnya jalan rusak panjangnya 410,40 kilometer atau 14,91 persen dan yang rusak berat panjangnya 545,95 kilometer atau 19,84 persen. Dari sisi kendaraan, terdapat lebih 1,38 juta kendaraan roda dua dan empat di Sumatera Utara. Dari jumlah itu, sebanyak 873 ribu lebih berada di Kota Medan.

Seni dan budaya
 Musik
Musik yang biasa dimainkan, cenderung tergantung dengan upacaraupacara adat yang diadakan, tetapi lebih dominan dengan genderangnya. Seperti pada Etnis Pesisir terdapat serangkaian alat musik yang dinamakan Sikambang.

 Arsitektur
Dalam bidang seni rupa yang menonjol adalah arsitektur rumah adat yang merupakan perpaduan
dari hasil seni pahat dan seni ukir serta hasil seni kerajinan. Arsitektur rumah adat terdapat dalam berbagai bentuk ornamen. Pada umumnya bentuk bangunan rumah adat pada kelompok adat batak melambangkan “kerbau berdiri tegak”. Hal ini lebih jelas lagi dengan menghias pucuk atap dengan kepala kerbau.

Rumah adat suku bangsa Batak bernama Ruma Batak. Berdiri kokoh dan megah dan masih banyak ditemui di Samosir.
Ruma Batak Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com
Ruma Batak
Rumah adat Karo kelihatan besar dan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Atapnya terbuat dari ijuk dan biasanya ditambah dengan atap-atap yang lebih kecil berbentuk segitiga yang disebut “ayo-ayo rumah” dan “tersek”. Dengan atap menjulang berlapis-lapis itu rumah Karo memiliki bentuk khas dibanding dengan rumah tradisional lainnya yang hanya memiliki satu lapis atap di Sumatera Utara.
Rumah Adat karo Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com
Rumah Adat karo
Bentuk rumah adat di daerah Simalungun cukup memikat. Kompleks rumah adat di desa Pematang Purba terdiri dari beberapa bangunan yaitu rumah bolon, balai bolon, jemur, pantangan balai butuh dan lesung.
Rumah Adat Batak Simalungun Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com
Rumah Adat Batak Simalungun
Bangunan khas Mandailing yang menonjol adalah yang disebut “Bagas Gadang” (rumah Namora Natoras) dan “Sopo Godang” (balai musyawarah adat).
Rumah Adat Batak Bagas Godang Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com
Rumah Adat Bagas Godang Mandailing
Rumah adat Pesisir Sibolga kelihatan lebih megah dan lebih indah dibandingkan dengan rumah adat lainnya. Rumah adat ini masih berdiri kokoh di halaman Gedung Nasional Sibolga.

 Tarian
Perbendaharaan seni tari tradisional meliputi berbagai jenis. Ada yang bersifat magis, berupa tarian sakral, dan ada yang bersifat hiburan saja yang berupa tari profan. Di samping tari adat yang merupakan bagian dari upacara adat, tari sakral biasanya ditarikan oleh dayu-datu. Termasuk jenis tari ini adalah tari guru dan tari tungkat. Datu menarikannya sambil mengayunkan tongkat sakti yang disebut Tunggal Panaluan. 

Tari profan biasanya ialah tari pergaulan muda-mudi yang ditarikan pada pesta gembira. Tortor ada yang ditarikan saat acara perkawinan. Biasanya ditarikan oleh para hadirin termasuk pengantin dan juga para muda-mudi. Tari muda-mudi ini, misalnya morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung. Tari magis misalnya tari tortor nasiaran, tortor tunggal panaluan. Tarian magis ini biasanya dilakukan dengan penuh kekhusukan. Selain tarian Batak terdapat pula tarian Melayu seperti Serampang XII.

 Kerajinan
Selain arsitektur, tenunan merupakan seni kerajinan yang menarik dari suku Batak. Contoh
tenunan ini adalah kain ulos dan kain songket. Ulos merupakan kain adat Batak yang digunakan dalam upacaraupacara perkawinan, kematian, mendirikan rumah, kesenian, dsb. Bahan kain ulos terbuat dari benang kapas atau rami. Warna ulos biasanya adalah hitam, putih, dan merah yang mempunyai makna tertentu. Sedangkan warna lain merupakan lambang dari variasi kehidupan.

Kerajinan Tenun Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com

Pada suku Pakpak ada tenunan yang dikenal dengan nama oles. Bisanya warna dasar oles adalah hitam kecokelatan atau putih. 

Pada suku Karo ada tenunan yang dikenal dengan nama uis. Bisanya warna dasar uis adalah biru tua dan kemerahan. 

Pada suku Pesisir ada tenunan yang dikenal dengan nama Songket Barus. Biasanya warna dasar kerajinan ini adalah Merah Tua atau Kuning Emas.

Pariwisata
 Danau Toba
Adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Danau Toba Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com

 Pulau Samosir
Adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatra Utara. Sebuah pulau dala pulau dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut menjadikan pulau ini menjadi sebuah pulau yang menarik perhatian para turis. Tuktuk adalah pusat konsentrasi turis di Pulau Samosir. Dari Parapat, Tuktuk dapat dihubungkan dengan kapal penyeberangan. Selain perhubungan air, Pulau Samosir juga dapat dicapai lewat jalan darat melalui Pangururan yang menjadi tempat di mana Pulau Samosir dan Pulau Sumatera berhubungan. Pulau Samosir sendiri terletak dalam wilayah Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas Kabupaten Toba-Samosir. Di pulau ini juga terdapat dua buah danau kecil sebagai daerah wisata yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang yang mendapat julukan “danau diatas danau”.

Pulau Samosir di Tengah Danau Toba Provinsi Sumatra Utara - Raimondwell.com

 Bukit Lawang
Bukit Lawang adalah nama tempat wisata di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80 km di sebelah barat laut kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi terhadap mawas orang utan. Beberapa tahun lalu tepatnya pada tanggal 2 November 2003, Bukit Lawang dilanda tragedi banjir bandang yang menyebabkan ratusan rumah penduduk serta wisma-wisma penginapan di tepian Sungai Bahorok hancur lebur.

 Sibolangit, Deli Serdang
Sibolangit adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia. Di daerah ini terdapat kawasan wisata di Tanah Karo Simalem, Sumatera Utara. Kawasan ini masih termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Deli Serdang, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karo. Daerah ini dapat ditemui saat perjalanan dari Medan menuju Brastagi, tepatnya sebelum daerah Bandar Baru. Sibolangit juga merupakan kawasan perkemahan Pramuka yang populer. Di kawasan ini pernah jatuh sebuah pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 152, tepatnya pada tanggal 26 September 1997 di desa Buah Nabar yang rencananya akan mendarat di bandara Polonia, Medan.

 Gundaling
Gundaling merupakan salah satu daerah objek wisata di Brastagi, Kabupaten Karo, sekitar 50 km dari Medan, Sumatra Utara. Gundaling adalah daerah ketinggian yang menyajikan panorama indah kota Brastagi dan sekitarnya. Di dalam daerah wisata Gundaling, banyak terdapat penginapan-penginapan dari tingkat bungalow sampai dengan hotel berbintang.

 Parapat
Parapat (disebut pula Prapat), adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau Toba, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berjarak sekitar 48 km dari Pematangsiantar. Parapat menjadi salah satu titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatera bagian barat yang menghubungkan Kota Medan dengan Kota Padang. Di Parapat banyak bertaburan hotel-hotel berbintang maupun bungalow-bungalow sejenis wisma penginapan yang menampung turis-turis domestik walaupun mancanegara yang berpesiar ke Danau Toba. Dari Parapat sendiri ada pelabuhan feri yang melayani perhubungan air ke Pulau Samosir tepatnya ke pelabuhan Ajibata. Bila tidak melalui Parapat, maka untuk mencapai Pulau Samosir lewat perhubungan darat seseorang harus mengitari tepian Danau Toba sampai ke Pangururan karena di sanalah. Pulau Samosir berhubungan dengan daratan Pulau Sumatera. Parapat sangat terkenal dengan keindahan danau tobanya. Kota ini menjadi objek wisata terkenal di Sumatera Utara. Bahkan, di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, kota ini menjadi destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga yang berasal dari Amerika. Namun, pada tahun 1997, terjadi gejolak krisis moneter yang membuat para turis menjadi enggan berwisata ke tempat ini.

 Loncat Batu Nias
Dahulu ini merupakan tradisi masyarakat Nias. Tradisi ini sudah turun-menurun bagi masyarakat nias. Bagi anak laki-laki dari adat nias yang mampu melompati batu tersebut merupakan suatu tanda bahwa anak tersebut sudah mempunyai kedawasaan yang cukup.

Loncat Batu Nias - Raimondwell.com

 Tama Wisata Iman
Sidikalang Kabupaten Dairi, ini merupakan tempat miniatur dari keanekaragaman agama yang ada di Indonesia. Di objek wisata ini terdapat beberapa miniatur rumah ibadah. Selain itu tempat objek wisata ini mempunyai pemandangan yang seru, ada jual souvenir yang keren-keren.

 Brastagi
Daerah ini terdapat di kabupaten Tanah Karo. Daerah ini merupakan daerah pergunungan. Yang menjadi ciri khas dari daerah ini adalah perkebunan sayur dan buah. Namun yang paling khas adalah buah jeruk medan dan marquisa medan yang menjadi kebanggaan warga medan.

 Salib Kasih Tarutung Tapanuli Utara
Ini merupakan tempat pertama kalinya seorang misionaris bernama I. L. Nomensen memulai karyanya untuk menyebarkan ajaran kristen ke tanah batak. Di tempat ini terdapat sebuah salib berukuran besar yang terdapat di atas sebuah bukit yang mempunyai pemandangan indah dan dari atas bukit kita dapat melihat seluruh kota Tarutung. Dan juga terdapat ruang doa bagi umat kristiani untuk dapat beribadah dengan hikmat dan juga terdapat profil dan riwayat hidup dan karya dari seorang misionaris I. L. Nomensen. selain itu juga di tempat ini juga menjual beberapa souvenir khas salib kasih. di salib kasih juga ada penyedian penginapan bagi anda yang ingin menikmati alam salib kasih.

 Air Terjun Sipiso piso
Berada di Kabupaten Karo, Air Terjun ini bernama Piso yang bahasa Indonesianya adalah Pisau. Sesuai dengan namanya yang tajam seperti pisau dikarenakan karena ketinggian dari air terjun ini mencapai 120 m dengan dasar yang berbatuan tidak memungkinkan para pengunjung untuk langsung berdiri tepat di bawah dasar dari air terjun tersebut. Dari tempat ini kita dapat melihat
keindahan danau toba karena air yang jatuh langsung mengalir ke danau toba.
 Istana Maimun
 Mesjid Raya Medan
 Rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
 Gedung Balai Kota lama
 Menara Air (yang merupakan ikon kota Medan)
 Titi Gantung (sebuah jembatan di atas rel kereta api)
 Gedung London Sumatera
 Kantor Pos Medan
 Green Hill City
 Sungai Sembahe
 Air Terjun Dua Warna
 Mikie Holiday (sebuah resort dengan fasilitas theme park)
 Gunung Sibayak
 Gunung Sinabung
 Taman Simalem Resort
 Desa Tongging (dikenal juga dengan nama Desa Tambusan)

Makanan khas
Makanan Khas di Sumatera Utara sangat bervariasi, tergantung dari daerah tersebut. Saksang dan Babi panggang sangat familiar untuk mereka yang melaksanakan pesta maupun masakan rumah. Misalkan seperti didaerah Pakpak Dairi, Pelleng adalah makanan khas dengan bumbu yang sangat pedas. Di tanah Batak sendiri adalah dengke naniarsik yang merupakan ikan yang digulai tanpa menggunakan kelapa. Untuk cita rasa, tanah Batak adalah surga bagi pecinta makanan santan dan pedas juga panas. PASITUAK NATONGGI atau uang beli nira yang manis adalah istilah yang sangat akrab disana, menggambarkan betapa dekatnya Tuak atau nira dengan kehidupan mereka.

Bantu Berikan DONASI jika artikel ini dirasa bermanfaat Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain www.raimondwell.com
DonasiDonasi
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih telah meninggalkan komentarnya