Besaran dan Turunan

Koordinat Cartesius

Sejarah Jamu Diberbagai Negara

Diposting oleh On 20:49

Sejarah Jamu di Indonesia
Pasti kita sudah tidak asing dengan kata jamu. Pertemuak kali ini kita akan membahas Sejarah Jamu diberbagai negara. Bangsa Indonesia sudah mengenal jamu sejak zaman dahulu kala. Nenek moyang kita sejak zaman dahulu telah memiliki keterampilan dalam memilih beragam jenis tumbuh-tumbuhan, daun-daunan, akar-akaran, buah-buahan, dan bagian dari tanaman yang lain untuk diracik dan dibuat menjadi jamu. Olahan tersebut kemudian digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, baik penyakit luar maupun penyakit dalam. Selain untuk pengobatan, ada pula jamu yang digunakan untuk menjaga kondisi dan stamina tubuh agar tetap bugar. Jamu juga digunakan untuk pencegahan penyakit dan untuk kecantikan terutama pada kaum wanita.


Bukti bahwa pengobatan dengan jamu ini sudah berlangsung sejak zaman dahulu ialah ditemukannya relief pada candi Borobudur, Prambanan, Sukuh, Tegalwangi, dan Penataran. Semua itu dibangun pada masa kerajaan Hindu dan Buddha.

Sejarah Jamu Diberbagai Negara


Keterampilan nenek moyang bangsa Indonesia dalam meracik jamu ini diturunkan dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi hingga pada saat ini. Walaupun saat ini adalah zaman modern namun jamu sebagai salah satu kearifan lokal bangsa Indonesia tetap terjaga keberadaannya. Hal ini karena kesadaran dan pengakuan masyarakat zaman sekarang akan khasiat dan manfaat jamu dalam kaitannya dengan kesehatan manusia.

Baca Juga:

Tradisi minum jamu di Indonesia sampai saat ini masih berlangsung. Pembuatan jamu secara tradisional hanya menggunakan alat-alat dapur sederhana yang hampir semua orang dapat membuatnya. Pada prinsipnya pembuatan jamu secara tradisional adalah dengan mengekstrak atau mengambil sari bahan-bahan membuat jamu. Cara ini dapat dilakukan dengan cara merebus, memarut, menghaluskan, dan merendam bahan-bahan jamu kemudian didapatkan sebuah ekstrak jamu untuk dikonsumsi.

Dalam perkembangan selanjutnya, jamu diolah secara modern dalam skala industri yang lebih higienis dan praktis. Hasilnya adalah jamu dalam bentuk kemasan, baik yang berupa pil, tablet, kaplet, kapsul, serbuk, butir, maupun cair. Untuk mengonsumsinya, kita tinggal menyobek bungkusnya lalu langsung diminum atau diseduh dulu dengan air panas.

Baca Juga:

Pembuatan jamu instan secara modern dipelopori oleh beberapa perusahaan jamu modern, seperti PT. Djamu Djago pada tahun 1918, kemudian PT Djamu Tjap Potret Nyonya Meneer pada tahun 1919, dan PT Djamu Air Mancur pada tahun 1963 dan PT. Mustika Ratu pada tahun 1975, hingga pada masa sekarang telah bermunculan produsen dan produk jamu instan dengan berbagai merek dan jenis.

Di tengah meluapnya berbagai macam produk obat-obatan modern, jamu dan ramuan herbal tradisional tetap menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk mencegah maupun mengobati penyakit. Jamu banyak dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Penjualan jamu tidak hanya dengan cara tradisional dengan cara digendong keliling, tetapi sudah dijual dengan cara yang lebih modern, yaitu dengan membuka kios jamu atau cafe jamu yang penyajiannya menjadi lebih elegan dan prestisius. Jamu dan obat-obatan tradisional, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kita.

Dalam perkembangannya, saat ini banyak sekali jamu dan obat-obatan tradisional yang tidak terdaftar pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Tentunya hal ini akan sangat merugikan konsumen karena sisi keamanannya tidak terjamin. Selain itu, keberadaan jamu dan obat yang tidak terdaftar tersebut akan merusak citra dari jamu tradisional Indonesia itu sendiri. Nama jamu Indonesia akan rusak dan para produsen jamu akan memperburuk produksi dan pemasaran jamu baik di dalam negeri atau di luar negeri. Untuk menghindari hal tersebut, pemerintah berupaya untuk membuat regulasi tentang jamu dan obat tradisional, melakukan pengawasan terhadap peredaran jamu dan obat tradisional, memberikan acuan standar mutu dan penjaminan kualitas dari produk jamu yang dihasilkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat terlindung dari obat tradisional yang tidak terdaftar dan dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Sejarah Jamu di Luar Negeri
Istilah jamu memang hanya ada di Indonesia dan merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Tetapi fakta sejarah juga mengungkapkan tentang keberadaan jamu di luar negeri, tentunya di luar negeri istilah jamu disebut dengan istilah menurut bahasa mereka sendiri. Secara global, istilah jamu atau apa pun namanya disebut dengan ramuan herbal, obat herbal, atau herbal medicine.

Baca Juga:

Beberapa catatan sejarah mengungkapkan adanya sejarah dan penggunaan jamu atau ramuan herbal di beberapa negara di belahan dunia ini, di antaranya:

➧ Cina
Kita pasti telah mengetahui bahwa negara Cina merupakan gudangnya obat-obatan herbal terbesar di dunia. Sebenarnya bagaimanakah Cina mendapatkan pengetahuan tentang obat-obatan herbal tersebut?

Pengobatan Cina dikenal sejak Kaisar Huang Fi Nei Ching Su Wan. Pada masa ini berkembaglah konsep Yin dan Yang. Konsep ini merupakan konsep oposit (lawan kata) yang saling melengkapi satu sama lainnya. Dalam perkembangannya Yin dan Yang dapat diartikan sebagai langit dan bumi, malam dan siang, dingin dan panas, air dan api, sakit dan sehat, perempuan dan pria, baik dan jahat dan lain-lain arti yang mengarah pada hal positif dan negatif.
Dalam sistem pengobatan Cina, tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
  • Kelompok Yin, yaitu terdiri dari organ jantung, hati, limpa, pankreas, ginjal, dan paru-paru.
  • Kelompok Yang, yaitu terdiri dari organ perut, usus kecil, usus besar, kandung kemih, kandung empedu.
Dengan perkembangan yang terus berkembang di Cina, kini tercatat sekitar 5.767 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal dan tercatat dalam kamus besar obat herbal di negara Cina. Hal ini merupakan kekayaan bangsa Cina dan tetap dipertahankan keberadaannya sampai saat ini. Catatan obat herbal Cina ini juga menjadi referensi yang melimpah dan menyediakan berbagai macam informasi kepada para herbalis.

Dalam tradisi farmakologi masyarakat Cina, dikenal 4 macam sifat dan 5 macam cita rasa tumbuhan obat. Hal ini merupakan inti dari cara pengobatan Cina kuno.
Para Sinshe Cina kuno selalu berpedoman pada 4 sifat ini dalam memberikan pengobatan kepada para pasiennya. Keempat sifat tersebut adalah:
  • Panas
  • Dingin
  • Hangat
  • Sejuk
Tumbuhan yang bersifat panas dan hangat digunakan untuk mengobati penyakit sindroma dingin. Misalnya, gejala-gejala penyakit tangan dan kaki dingin, lidah pucat, nadi lambat, dan lain sebagainya. Sementara itu, tumbuhan yang bersifat dingin dan sejuk digunakan untuk mengobati sindroma panas seperti demam, rasa haus, warna kencing kuning tua, lidah merah, dan denyut nadi cepat.
Sementara itu, 5 macam cita rasa tanaman obat tradisional menurut metode pengobatan Cina adalah sebagai berikut:
  • Pedas
  • Manis
  • Asam
  • Pahit
  • Asin
Masing-masing cita rasa tersebut menjadi pedoman para Sinshe Cina kuno untuk memberikan pengobatan kepada para pasiennya. Pengobatan Cina kuno berpedoman bahwa cita rasa tanaman obat berhubungan dengan penyakit yang menyerang bagian tubuh tertentu dan hal ini bersifat spesifik. Misalnya, cita rasa pedas mempunyai sifat menyebar dan merangsang. Rasa manis berkhasiat untuk tonik dan menyejukkan. Rasa asam bersifat mengawetkan, rasa pahit dapat menghilangkan panas dan lembap. Sementara itu, rasa asin digunakan untuk melunakkan dan pencahar. Ada satu lagi cita rasa tanaman obat menurut pengobatan tradisional Cina, yaitu cita rasa netral atau tawar atau hambar. Tanaman obat dengan cita rasa ini berkhasiat untuk peluruh air seni.

Dalam daratan Asia terdapat satu tanaman herbal mujarab yang dikenal di seantero dunia, yaitu ginseng. Ginseng pada budaya masyarakat Cina sangat berharga. Bahkan kaisar Cina menganggap ginseng lebih berharga daripada emas. Beberapa catatan sejarah mengungkapkan bahwa ginseng telah dimanfaatkan oleh raja atau kaisar di Cina sebelum masa dinasti Han (200-220 M).

Baca Juga:

Tanaman yang unik dan indah ini telah telah dianggap sebagai tanaman obat herbal yang paling unggul bahkan juga diakui oleh kalangan medis dari belahan dunia mana pun, sejak zaman dahulu sampai zaman modern sekarang ini. Dari ribuan jenis dan spesies tanaman obat di Cina, ginseng masih dianggap sebagai raja dari segala jenis tanaman obat tradisional Cina.

Dengan kehebatannya itulah, ginseng mendapat julukan Panax. Istilah Panax diberikan kepada ginseng oleh Linnaeus, seorang ahli botani modern. Panax berasal dari bahasa Yunani yang berarti “penyembuh semuanya.” Dalam hal ini karena ginseng dianggap sebagai obat untuk mengobati segala macam penyakit.

Ginseng dimanfaatkan dari akarnya. Akar ginseng dianggap memiliki kekuatan gaib. Oleh karena itu, masyarakat Cina terutama para kaisar sangat menghormati ginseng. Akar ginseng dianggap dapat membawa kesehatan, kesuburan, dan umur panjang. Tidak sembarangan orang yang bisa mengonsumsi ginseng, hanya kalangan bangsawan dan para raja saja yang berhak mengonsumsinya.

Para Sishe Cina kuno telah meneliti dan mempelajari khasiat ginseng bagi kesehatan. Bahkan jauh sebelum ilmu pengetahuan modern menyentuhnya. Manuskrip medis Cina kuno mencatat tentang panax ginseng sebagai berikut.
Ginseng menenangkan pikiran, membawa harmoni jiwa, menghilangkan ketakutan, dan mengusir roh jahat. Akar ini juga membuat mata bersinar, membuka hati, dan menjernihkan pikiran. Jika dipakai dalam waktu yang cukup lama, dapat memperkuat tubuh dan memperpanjang hidup”.
➧ Eropa
Bapak pengobatan bangsa Eropa, yaitu Hippocrates (468-377 SM) menekankan pentingnya memberikan bentuk-bentuk perawatan yang mendukung khasiat obat yang diberikan kepada pasien, seperti diet, iklim yang bagus, latihan fisik, dan juga obat-obatan herbal. Pada masa ini, Hippocrates telah mengelompokkan semua tanaman obat menjadi empat jenis, yaitu panas, dingin, kering dan lembap.

Claudius Galenus atau sering disebut Galen adalah seorang tabib pengobatan herbal yang bekerja di istana Raja Marcus Aurclius yang terkenal pada abad ketiga. Dia mengikuti teori dan cara kerja Hippocrates. Theophrastus of Eresus (372-286 SM) adalah seorang tabib herbal dan juga seorang botanis yang terkenal. Dia membuat pekarangan yang ditanami berbagai jenis tanaman obat-obatan yang diperolehnya dari para tabib di Alexandria. Selain itu, dia juga menulis lima belas volume tulisan mengenai obat-obatan herbal berdasarkan hasil observasinya sendiri.

Baca Juga:

Buku Materia Medica adalah salah satu buku rujukan yang digunakan sampai pada abad Rennaissance dan disusun oleh Pedanius Dioscorides. Di dalam buku ini, enam ratus jenis tanaman obat-obatan dijelaskan berdasarkan bentuk tampilannya, habitat, cara meramu, cara kerja, kontraindikasi, dan cara penggunaannya masing-masing.

Buku British Herbal Pharmacopoeia merupakan buku rujukan utama bagi para herbalis Eropa modern. Buku ini berisi 228 indikasi terapeutik tanaman obat-obatan yang disertai dengan monograf tentang agen-agen botanis yang paling sering digunakan jasanya. Di dalam buku ini setiap jenis tanaman didefinisikan, juga diberi deskripsi mikroskopis dan makroskopis dari bentuk kering dari setiap jenis tanaman, catatan tentang dosis normal, kontraindikasi penggunaan, dan sebagaimana menggunakan setiap jenis obat-obatan untuk terapi perawatan.

➧ Arab
Seorang antropolog bernama Solecki telah mengungkapkan bahwa ramuan obat herbal telah digunakan di Irak sejak 60.000 tahun yang lalu. Pada lantai kuburan yang ditemukannya, Solecki menemukan banyak butiran tepung sari bunga dari tumbuhan yang dikumpulkan oleh ahli medis mereka dengan hati-hati. Tujuh dari delapan spesimen bunga yang ditemukan tersebut telah digunakan oleh para naturopat dan para dokter ortodoks dalam berbagai praktik klinik mereka.

Baca Juga:

Pada zaman purba dahulu, penggunaan jenis-jenis tanaman obat-obatan membutuhkan pengetahuan yang cukup tentang tanaman yang digunakan, keterampilan meramu dan mengobati, ditambah dengan observasi klinis tentang pengaruh tumbuhan yang digunakan sebagai obat pada pasien sehingga edema penyiapan ramuan dapat dibuat secara sistematis. Tanaman pekarangan telah dikembangkan sejak tahun 1500 SM dan ada beberapa jenis tanaman bernilai ekonomis untuk diperdagangkan oleh penduduk negara-negara di sekitar mediterania dengan penduduk dari Arab dan Asia kecil.

➧ India
Di zaman India kuno ada sistem pengobatan yang bernama Ayurvedic atau Ayurveda. Ayurveda sendiri artinya adalah ilmu kehidupan. 
Sistem pengobatan Ayurveda meyakini bahwa alam semesta terdiri atas lima unsur, yaitu:
  • Tanah (prativi)
  • Air (apah)
  • Api (agni)
  • Udara (vayu)
  • Media atsiri (akash)
Sementara itu, tubuh manusia terdiri dari tiga cairan, yaitu:
  • Kapha (cairan lendir)
  • Pitta (cairan empedu)
  • Vata (udara/gas dalam pencernaan)
Orang menjadi sehat jika ketiga cairan tersebut berada dalam keadaan seimbang. Seseorang menjadi sakit jika satu atau lebih cairan tersebut tidak berada dalam keadaan seimbang atau tidak berfungsi secara normal. Ayurveda menekankan bahwa untuk menyeimbangkan fungsi cairan dalam tubuh dapat digunakan obat tradisional atau makanan yang seimbang.

Obat Ayurveda berasal dari India ini diketahui telah digunakan sebagai media pengobatan sejak 5000 tahun yang lalu. Pada sistem pengobatan Ayurveda di India pada zaman dahulu, tanaman berupa kunyit telah digunakan secara tradisional untuk mengobati sakit perut dan lever. Dalam sistem pengobatan Ayurveda, kunyit telah menjadi sarana pengobatan untuk beberapa penyakit, seperti penyakit kulit, sistem pencernaan, perawatan luka, dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Di India sendiri ada semacam jus kunyit yang disebut Haldi dood, yaitu susu hangat yang dicampur dengan serbuk kunyit. Minuman ini biasanya digunakan untuk seseorang yang menderita demam, sedangkan pasta kunyit biasanya digunakan sebagai antiseptik pada luka yang terbuka. Ada juga kunyit dengan perasan jeruk nipis yang bernama Chun holud.

Bantu Berikan DONASI jika artikel ini dirasa bermanfaat Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain www.raimondwell.com
DonasiDonasi
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Terima Kasih telah meninggalkan komentarnya